Adaptasi PMI Bali: Dari Bencana Alam ke Bencana Non-Alam di Tengah Pandemi

Admin_pmibali/ Juni 13, 2025/ Bencana, Berita, Edukasi, PMI

Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali telah lama dikenal atas kesiapsiagaannya dalam menghadapi bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau banjir. Namun, di tengah gempuran pandemi COVID-19, Adaptasi PMI Bali menjadi sangat krusial. Mereka tidak hanya sigap merespons bencana alam, tetapi juga mengembangkan kapasitas untuk menghadapi bencana non-alam yang kompleks ini, menunjukkan fleksibilitas dan dedikasi luar biasa.

Sebelum pandemi, fokus utama Adaptasi PMI Bali adalah pada respons terhadap ancaman alam yang kerap melanda pulau dewata. Tim relawan terlatih dalam evakuasi, pertolongan pertama, dan distribusi bantuan pascabencana alam. Peralatan dan prosedur disiapkan untuk menghadapi gempa, letusan Gunung Agung, atau potensi tsunami, memastikan kesiapsiagaan di garis depan.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, PMI Bali dengan cepat melakukan Adaptasi PMI Bali signifikan. Prioritas berubah dari evakuasi fisik massal menjadi upaya mitigasi penyebaran virus. Ini termasuk penyemprotan disinfektan di fasilitas umum, distribusi masker dan hand sanitizer, serta sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat, menjangkau seluruh lapisan.

Salah satu bentuk Adaptasi PMI Bali paling menonjol adalah peran mereka dalam mendukung fasilitas kesehatan. Relawan PMI membantu dalam transportasi pasien, pendirian tenda darurat, serta dukungan logistik untuk tenaga medis yang overworked. Mereka menjadi jembatan antara kebutuhan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan yang terbatas.

PMI Bali juga aktif dalam program donor darah. Di masa pandemi, kebutuhan darah tetap tinggi sementara jumlah pendonor menurun drastis karena kekhawatiran dan pembatasan mobilitas. PMI Bali menggalakkan kampanye donor darah, memastikan pasokan darah aman untuk pasien yang membutuhkan, menjaga ketersediaan suplai yang vital.

Pendidikan dan pelatihan relawan juga mengalami penyesuaian. Mereka kini dibekali pengetahuan dan keterampilan tambahan terkait penanganan wabah, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar, dan psikososial support untuk masyarakat yang tertekan akibat pandemi. Ini memastikan relawan aman dan efektif dalam tugasnya.

Dukungan psikososial menjadi penting di tengah krisis. Banyak masyarakat yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi akibat dampak pandemi, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Relawan PMI memberikan pendampingan dan dukungan emosional, membantu masyarakat menjaga kesehatan mental mereka.

Share this Post